Ketika semua penghuni buana
Mulai pergi bersama untasan angin membelai
Relungku hampa, suci, sepi, sendiri
Setelah terabik kejamnya penghuninya
Bersama air mengalir jiwa ragaku melangkah
Melangkah mencari penghuni baru tanpa tujuan
Tiba-tiba hujan merintik
Menghujaniku hingga basah mengena di jiwaku
Hujan itu merintik dengan
Membawa seseorang tanpa sengaja
Seseorang itu mulai berjalan
menghampiriku disudut ruangan
Dirinya melangkah dengan gontai
Dirinya telah buat relungku
Mulai berisi semangat baru
Untuk jalani perjalananku yang jauh dimataku
Tanpa sengaja aku rasakan
Perasaan yang mungkin salah langkah
Seseorang itu mungkin
Tak mungkin jadi milikku
Karena dia terlalu baik untukku
Aku tak pantas jadi miliknya
Dan seorang itu adalah kau
Mungkin yang selalu dihatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar