Pages

Kamis, 14 April 2011

KEISTIMEWAAN TIPE WANITA ALA KEN DEDES

Semua wanita yang dilahirkan kebumi memiliki keistimewaan sendiri-sendiri. Pada jaman kerajaan dahulu, setiap wanita yang dilahirkan sering kali diramal. Termasuk Ken Dedes yang memiliki keistimewaan agung dan berbeda dengan kebanyakan wanita lainnya.

Ciri-ciri maca-macam wanita:

1. Tipe Padmanagara

Wanita tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Lambe iwir manggis karengat (bibir bagaikan buah manggis terbuka)

b. Liringe sor madu juruh (kerling matanya mengalahkan manisnya juruh madu)

c. Sor tang nyuh danta santene (payudaranya mengalahkan kelapa gading)

d. Wangkong iwis limas angene (pantat bagai limas yang baik)

e. Wentis iwir pudak angrawit (betis bagai bunga pundak yang mempesona)

f. Dalamakan gamparan gading (telapak kaki seperti gamparan gading)

g. Adege padmanagara (tubuhnya seperti padmanagara)

h. Lumampah giwang lan gangsa (lenggangnya beralun senada gamelan, seperti seekor angsa)

i. Panepi iwir pantrem konus (pinggang bagai pantrem terhunus)

j. Pupu iwir polginempotan (paha bagai daun palma yang diserut halus)

2. Tipe Nareswari

Wanita tipe ini memiliki ciri-ciri : muruh rahasyanipun (menyala rahasianya). Ciri-ciri lainnya berkaitan dengan tingkat spiritualitas dan inner beauty wanita. Ken Dedes merupakan contoh tipe ini.

Adapun tipe wanita jawa yang ideal adalah sebagai berikut :

1. Kusuma Wicitra

Ibaratnya bunga mekar yang sangat mempesona, yang siap untuk dipetik. Wanita yang ideal sebaiknya mempersiapkan dirinya debgan ilmu pengetahuan dan agama, mengharumkan dirinya dengan perbuatan baik, menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.

2. Padma Sari

Ibarat bunga teratai yang sedang mekar dikolam. Bunga teratai dalam budaya jawa merupakan simbol kemesraan, sehingga yang dimaksudkan dengan wanita ideal dalam konsep ini adalah wanita cantik yang penuh kasih mesra hanya bila bersamaan dengan suaminya.

3. Sri Pagulingan

Wanita ini ibarat cahaya yang sangat indah diperaduan/singgasana raja. Wanita yang ideal sebaiknya tidak hanya cantik jasmanianya, namun juga dapat mempersembahkan dan menunjukkan kecantikannya hanya kepada suaminya ketika berolah asmara diperaduan

4. Sri Tumurun

Ia ibarat bidadari nirwana yang turun kedunia. Wanita ideal sebaiknya cantik raga dan jiwanya. Ini dibuktikan dengan kesediaannya untuk “turun”, berinteraksi dengan rakyat jelata, kaum yang terpinggirkan untuk menebarkan cahaya cinta dan berbagai kasih.

5. Sesotya Sinangling

Iabarat intan yang amat indah berkilauan. Wanita yang ideal sebaiknya selalu dapat menjadi perhiasan hanya bagi suaminya, sehingga dapat memperindah dan mencerahkan hidup dan masa depan suaminya, juga keluarganya.

6. Traju Mas

Ibarat alat untuk menimbang emas. Ini merupakan simbol wanita setia yang selalu dapat memberikan saran, pertimbangan, dan nasihat demi terciptanya keluarga yang sakinah.

7. Gedhong Kencana

Ibaratnya gedung atau rumah yang terbuar dari emas dan berhiaskan permata. Ini merupakan simbol wanita yang berhati teduh dan berjiwa teguh, sehingga dapat memberikan kehangatan dan kedamaian bagi suami dan keluarganya.

8. Sawur Sari

Ibarat bunga yang harum semerbak. Wanita yang ideal sebaiknya dikenal karena kebaikan hatinya, keluhuran budi pekertinya, kehalusan perasaannya, keluasan ilmunya, dan kemuliaan akhlaknya. Kecantikan fisik dan kekayaan harta yang dimiliki wanita hanya sebagai pelengkap, bukan syarat mutlak seorang wanita ideal.

9. Pandhan Kanginan

Ibaearnya pandan wangi yang tertiup angin. Ini merupakan simbol wanita yang amat menggairahkan, menawan, dan memikat hati. Dapat dilukiskan sebagai : tinggi semampai, berparas cantik, berkulit kuning langsat, bibir merah alami, payudara montok, murah senyum, tidak terlalu gemuk, dan tidak terlalu kurus, dapat memberikan keturunan.

Dalam Serat Yadnyasusila, dijelaskan tentang tiga hal yang harus dimiliki oleh wanita agar dapat menjadi wanita idaman.

1. Merak ati atau merak ati

Dalam hal ini, wanita itu bisa membina kemanisan dengan mempercantik dan merawat diri (ngadi warni), mempercantik busana (ngadi busana), berwajah ceria (ngadi wadana), murah senyum (sumeh), santun dalam bertutur kata (ngadi wicara), dan sopan serta luwes dalam berperilaku (ngadi bawa).

2. Gemati

Berarti wanita itu siap untuk merawat, mengasuh mendidik putra-putrinya, mengatur rumah tangga, dan melayani suami dengan penuh keiklasan.

3. Luluh

Ia mampu untuk selalu menyenangkan hati suaminya, selalu menyediakan waktu untuk suami dan anak-anaknya, sabar dan gembira saat mengasuh anak-anaknya, dan selalu berusaha menciptakana keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarganya.

Untuk meimilih (menikahi) wanita, dalam tradisi Jawa ada beberapa faktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangan:

1. Bibit

Berkaitan dengan kev=cantikan wanita baik secara lahiriah maupun batiniah.

2. Bebet

Berkaitan dengan kemampuan dan kekayaan ayah wanita yang dinikahi.

3. Bobot

Berkaitan dengan asal-usul atau keturunan wanita yang akan dinikahi.

1 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About