Pages

Senin, 04 Januari 2016

Ammar yang Kuat

Kalau ada adik dampingan kami yang tergolong kuat melawan penyakitnya, salah satunya pasti Muammar Ramadan. Ammar –begitu dia biasa disapa- adalah penderita TOF atau penyakit jantung bawaan sejak lahir.

Ammar, kini 12 tahun dan asli Bireuen, Aceh, diketahui menderita kelainan jantung saat berusia 5 tahun. Saat itu, kalau sudah letih, tubuh Ammar akan membiru. Dia bahkan sampai tidak bisa berjalan. Meski sudah jelas gejalanya, namun Ammar tidak menjalani perawatan memadai karena keterbatasan biaya.

Ammar saat pertama kali datang ke Rumah Harapan VCF.
Ammar saat pertama kali datang ke Rumah Harapan VCF.

Ayah Ammar memang hanya penjual tempe di pasar tradisional. Meski bisa menghasilkan uang kurang lebih Rp300 ribu dalam sehari, namun uang yang dibawa pulang ke rumah hanya Rp50 ribu. Itu karena selebihnya diberikan kepada pembuat tempe yang dijual ayah Ammar.

Karena tak memiliki biaya itulah, akhirnya Ammar harus menyiasati dan sadar akan kondisi jantungnya yang tidak baik. Dia sangat menjaga agar tubuhnya tidak mudah capek. “Kalau sudah capek dan badannya membiru, dia saya suruh jongkok sampai normal lagi,” kata ayah Ammar, Pak Effendi Ismail.

Meski begitu, siasat Ammar tersebut tak selamanya berhasil. Tahun 2014, saat Ammar kelas 5 SD, tubuh Ammar kembali membiru. Dia tidak bisa berjalan. Tidak bisa beraktivitas. Dan kali ini kondisinya semakin memburuk. Mau tak mau, ayah Ammar akhirnya membawa Ammar ke dokter. Hasilnya, Ammar harus segera dioperasi. Kalau tidak, nyawanya bisa melayang kapan pun.

Akhirnya, Ammar pun dibawa ke RSCM di Jakarta. Lagi-lagi, karena minim dana, ayah Ammar terpaksa tinggal di rumah sakit selama Ammar menjalani pengobatan. Tidur seadanya pun dilakukan di rumah sakit selama 25 hari. Setelah pengobatan awal, Ammar pun pulang ke Aceh.

Delapan bulan kemudian, Ammar pun kembali ke RSCM untuk melakukan operasi kateterisasi. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Begitu juga operasi besar untuk mengobati jantungnya. Memang, setelah operasi besar, ginjal Ammar sempat dipenuhi cairan. Namun untungnya, kondisi ini bisa diatasi dengan cepat. Ammar memang kuat dan penuh semangat untuk segera sembuh dan hidup normal.

Saat dirawat di ruang ICU setelah menjalani operasi, kami sempat menyemangati Ammar agar segera keluar dari rumah sakit. “Biar bisa jalan-jalan ke Taman Safari,” ujar kami. Memang, awal Januari 2016, kami berencana membawa adik-adik dampingan untuk piknik ke sana, dengan bantuan sponsor. Saat itu, Ammar yang masih lemah langsung mengangguk.

Alhamdulillah, tak sampai 3 hari setelah itu, Ammar bisa langsung pulang ke RHVCF. Kini, Ammar hanya menunggu proses pemulihan di rumah singgah ini. Dan tentu saja, sambil menunggu jadwal piknik ke Taman Safari. Selamat, Ammar. Semoga tetap sehat ya!      

Ammar selepas operasi. Lebih segar dan sehat!
Ammar selepas operasi. Lebih segar dan sehat!

source : http://rumah-harapan.com/ammar-yang-kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About