Pages

Selasa, 12 Mei 2015

prolog

Langitpun berduka seolah dia tau bagaimana perasaan orang-orang yang ditinggalkannya. Air hujan mengalir dengan derasnya dari langit begitu pula air mata ini yang tak berhenti mengalir dari mata ini. Bahkan air mata ini sudah mengucur dari seminggu lalu ketika kejadian mengerikan itu merenggutmu dari orang-orang yg menyayangimu.

Kalau boleh jujur aku belum siap kehilangan kamu untuk selama-lamanya bahkan kali ini aku benar-benar kehilanganmu, aku tak tahu harus cara apalagi yang aku gunakan agar aku bisa bangkit lagi, luka yang dulu kamu tinggalkan saja belum kering benar dan kini sudah kamu berikan luka lagi, bahkan luka ini kamu beri tetesan air cuka. perihnya sampai ke akar-akarnya.

Tuhan kenapa engkau merenggutnya dari kami? Kenapa tak kau izinkan aku bersamanya, bahkan kesempatan dulu yang kau berikan kurang untukku atau itu sebuah pertanda kalau sebenernya dia akan meninggalkanku? Lalu aku harus bersikap seperti apa lagi Tuhan untuk menghadapi semua ini? Kehilangan dia seperti sebagian dari hati dan jiwakuhilang dibawa dia dibawah batu nisan yang tertulis jelas namanya "Nufis Nugraha Admaja bin Surya Nugraha Admaja"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About